Lahan Perhutani Gunung Watangan Terbakar, Koramil 0824/23 Wuluhan bersama Pihak Terkait Turun Ke Lapangan

JEMBER – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Lahan Gunung Watangan Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, Koramil bersama pihak terkait turun kelapangan melakukan pembatasan pengisoliran api agar tidak meluas dan berupaya memadamkan titik api. Pada Kamis 02/11/2023.

Baca juga: Babinsa Koramil 0824/14 Panti Bersama Kepala Desa dan Masyarakat Kerja Bakti Tutup lobang Jalan

Sekitar Pukul 13.30 Wib Tim Reque Kec. Wuluhan melihat titik api yang berada di lahan perhutani Gunung Watangan. Pada 13.45 Wib Babinsa bersama personel Koramil lainnya dan Bhabinkamtibmas serta relawan Brandal Alas langsung menuju lokasi dan ternyata di petak 67B yang merupakan area tanaman jati milik Perhutani Jember.

Danramil 0824/23 Wuluhan Kapten Arm Suhartono saat kami wawancarai pada Jum’at 03/11/2023 menyatakan, bahwa kita bergerak cepat menurunkan 5 personel dibantu Polsek dan Relawan Berandal Alas, Personel Perhutani serta masyarakat, langsung menuju lokasi dan melakukan pematasan rembetan agar tidak meluas, kemudian dengan prasarana seadanya melakukan upaya pemadaman api.

Baca juga: Danramil 0824/12 Kaliwates pimpin Karya Bakti TNI Bantu Benahi Rumah Warga Terdampak Puting Beliung

Hingga sekitar Puku 17.00 Wib titik-titik api dapat dipadamkan dan sudah tidak ada asap mengepul dari lokasi hutan gunung watangan tersebut. Jelas Danramil 0824/23 Wuluhan tersebut.

Baca juga: Babinsa Koramil 0824/10 Mumbulsari Bersama Warga Kerja Bakti Lebarkan Jalan Desa

Sedangkan Dandim 0824/Jember Letkol INf Rahmat Cahyo Dinarso dalam konfirmsinya menyampaikan apresiasinya kepada  jajaran dan semua pihak yang melakukan reaksi cepat, upaya pnanggulangan kebakaran tersebut sehingga tidak meluas.

Baca juga: Konsolidasi PPM Jember Penajaman Program Organisssi

Hal ini merupakan bagian dari peran kita dalam menggerakkan semua pihak dalam mencegah karhutla diwilayah, yang mengakibatkan kerugian materiil berupa flora dan fauna didalam hutan tersebut punah, asapnya mengganggu pernafasan masyarakat serta mengganggu penerbangan dan lain-lain yang tentunya akan merugikan perekonomian juga. Tegas Dandim 0824/Jember. (Siswandi)